Kugenggam erat sepasang tangan itu, mencoba untuk mencegahnya
pergi lagi dariku. Setiap perjumpaan kami yang singkat ini, dia akan selalu
meninggalkanku di penghujung jalan. Tertatih-tatih ku mengejarnya namun tanpa
daya saat kukijapkan mata dalam sekejap dia akan menghilang lagi.
Dia selalu menyisakan sakit dalam dada yang menusuk, tak
terasa tangis membasahi pelupuk mataku. Tangis yang menggambarkan penderitaan
yang kurasakan setiap bertemu dan berpisah dengannya. Aku tak tahu siapa dia,
aku tak bisa meringkas wajahnya dalam ingatanku. Yang kutahu hanyalah bahwa
dia.. adalah seseorang yang sangat berarti buatku, seseorang yang begitu
berharga, seseorang yang semestinya ada dalam hatiku, tulang rusukku, yang
dicabut dengan paksa entah kapan akan dikembalikan.
Dadaku sakit bila mengingatnya, mengingat sosok yang samar,
sosok yang hanya meninggalkan sebuah senyum kala memanggil namaku “Piotr” yang
didengungkannya berkali-kali ketika kami berdua berlari ditengah hamparan
padang bunga lavender. Wanginya yang semerbak dengan warna ungu gelap terhampar
hingga dikejauhan, sejauh mata memandang.
Dibawah kami lavender, dengan aromanya yang lembut membelai
penciuman kami. Diatas hamparan bunga lavender, kami berbaring berdua,
bercengkerama, membincangkan kata-kata yang tak pernah kudengar sebelumnya,
bahasa langitkah itu?
Wajahnya yang rupawan dengan bibirnya yang tipis, hidungnya
yang tak terlalu mancung, pipinya yang putih bersih dengan mata bulat tersenyum
hangat padaku. Alisnya yang lentik hitam sempurna menghiasi kedua matanya yang
tengah memandangku dengan penuh cinta. Siapakah dia? Mengapa aku tidak pernah
bisa mengingatnya?
Setiap kali kucium bibirnya dengan lembut, dunia akan
memisahkan kami. Tapi godaan itu begitu menyakitkan, aku tak sanggup menahan
untuk tidak menyentuh bibir indah itu. Bibir yang kutahu adalah milikku, yang
kutahu bila kusentuhkan dengan bibirku akan memisahkan kami lagi. Tapi mungkin
kali ini berbeda, mungkin setelah ratusan kali ciumanku padanya kali ini dia tidak
akan pergi lagi, seperti yang selalu kuyakinkan pada diriku.
Dia tidak akan pergi lagi, dia akan tetap berbaring disini
bersamaku, di atas hamparan bunga ini, bunga yang menjadi saksi setiap
pertemuan kami yang tak terhitung jumlahnya.
Lembutnya bibir wanita ini saat kusentuhkan bibirku di
atasnya membuatku lupa akan dimana diriku berada, semuanya terasa bagai mimpi,
hanya kami berdua yang sedang bercumbu disaksikan langit dan bumi bahkan
matahari mengintip dengan malu-malu percintaan kami. Dia membisikan namaku
lagi, kali ini bisikanya hampir tak kudengar, hanya bibirnya yang bergerak
dengan mata terpejam dibawahku. Tapi aku tahu.. dia membisikan namaku..
“Piotr..Piotr.. Piotr..” begitu bibirnya memanggilku.
Kemudian tanpa bisa kucegah, air mata mengalir turun dari
matanya yang terpejam, air mata putih jernih yang mengalir tanpa henti. Tak
bisa kuhentikan, meski telah kukerahkan segala cara untuk menghentikan
tangisannya. Kuhapus dengan kedua tanganku, tak berguna. Kuhapus dengan sapu
tanganku, sia-sia. Kuciumi matanya agar air mata itu terhenti, tak kunjung
berhasil. Semua yang kulakukan tidak ada gunanya, aku tak berdaya menghentikan
tangis wanita ini, wanita yang aku tak tahu namanya, namun begitu kukenal. Dia
tidak pernah mau memberitahukan namanya, dia selalu tersenyum dan diam tanpa
jawaban setiap kali kutanyakan pertanyaan itu. “Siapakah namamu? Dimanakah kau
tinggal? Apa yang kau lakukan disini?”
Dia tidak pernah menjawabnya, dia hanya menggelengkan
kepalanya lemah, kemudian berlari lagi memintaku untuk mengejarnya. Seolah bagi
wanita ini tiada guna berbicara karena yang paling diinginkannya hanyalah
menghabiskan waktu bersama denganku. Kami bermain layaknya anak kecil, riang,
gembira, tanpa beban dan bahagia..
Lalu.. mendung yang telah membayangi sedari tadi
menggelegarkan dentum gemuruh di langit, menyambarkan kilat ke atas tanah. Hujan
seketika turun dengan lebatnya membasahi ladang lavender kami.
Memporak-porandakan setiap kuntum bunga, membanjiri ladang subur ini tanpa
ampun.
Aku tak bisa menemukannya lagi, kemana dia pergi? Kemana dia
menghilang? Sosok yang selalu kucari dalam setiap desah nafasku, dalam setiap
debar jantungku. Kemanakah dia pergi? Kemanakah harus kucari dirinya? Hati ini
sudah tak sanggup lagi menahan semua perih yang datang menghujam setiap aku
kehilangan dirinya.
Aku berlutut, memohon dalam doa agar dipertemukan dengan
sosok itu, tulang rusukku yang mengisi separuh jiwaku, yang memiliki hatiku
yang akan kutahu bila kumelihatnya, bahwa dialah orangnya. Sosok wanita yang
paling dekat dengan hatiku.. tanpa dia aku hanyalah seonggok rangka bertulang
tanpa gairah, tanpa jiwa. Karena dia.. dialah separuh nyawaku..
~~~~~
Kubuka mataku, itu semua hanyalah mimpi, namun begitu nyata.
Kuusap air mata yang masih menggenang di pipi, bahkan bantal yang kutiduri
basah oleh air mataku. Kejadian yang sama telah kualami sepuluh tahun
belakangan, sejak usiaku menginjak delapan belas tahun hingga kini aku dewasa,
mimpi ini selalu datang menghampiriku. Mimpi yang begitu menyedihkan dengan
wanita yang sama, yang tak akan pernah sanggup kuingat lagi ketika kenyataan
menghantam kewarasanku. Aku terduduk disisi ranjang, waktu menunjukan pukul
tujuh pagi, aku masih punya waktu setengah jam untuk bergegas.
Tapi mengapa mimpi-mimpi ini selalu mewarnai tidurku? Tak
pernah aku mempersiapkan sesuatu agar mimpi ini datang lagi dan lagi, seolah
menerorku atau mungkin mencoba untuk memberitahuku tentang arti dibalik semua
itu. Tapi aku tak pernah percaya dengan segala mitos, apalagi mimpi yang bahkan
tak bisa kuingat setelahnya. Tapi semua terasa begitu nyata, siapa yang
kubodohi.
Kusentuhkan jari tanganku pada bibirku, terasa hangat, aku
bermimpi mencium bibir wanita itu dan kini masih bisa kurasakan bekas ciuman
kami. Apakah aku sudah gila? Membayangkan semua itu dikepala dan membawanya
dalam kehidupanku? Itu semua hanya mimpi. Mimpi yang terjadi berulang-ulang
selama sepuluh tahun belakangan, apakah itu hanya mimpi biasa? Aku sudah
melewati fase dimana aku mempercayai mimpi itu, saat tak ada jawaban apapun
akan mimpi anehku ini aku berhenti untuk mencoba mencerna jawaban yang kucari.
Aku hanya menganggapnya bunga tidur yang bisa kunikmati dan kadang kuhiraukan.
Aku tidak menyukai mimpi ini namun tidak juga membencinya. Aku
benci perpisahan, terutama kematian. Meski hal itu adalah kodrat hidup makhluk
hidup namun saat kau mengalaminya sendiri itu terasa buruk. Cukup sudah aku
kehilangan ibuku saat usiaku masih kanak-kanak, tapi kini mimpi perpisahan itu
selalu menghantuiku. Membuatku meneteskan air mata disetiap mimpiku.
Aku tak pernah ingat memiliki waktu tidur yang panjang untuk
mendapatkan sebuah mimpi dalam tidurku, namun mimpi ini selalu memiliki
kesempatan untuk melintas dalam tidurku yang singkat. Dia ingin mengingatkanku
bahwa mimpi ini ada, mimpi ini hidup dan berubah-ubah.
Pertama kali kumimpikan hal ini ketika duduk dibangku
kuliahku. Hari pertama aku menginjakan kakiku di kampus dan malam harinya
setelah melahap text book yang tebal, aku ketiduran di atas meja belajar dengan
buku-buku berserakan, pukul lima pagi. Dan aku bermimpi, mimpi yang aneh. Saat
itu, sesosok wanita menghampiriku, dia masih muda, dia remaja, lebih muda
dariku. Saat pertama kumelihatnya dia sudah mengenaliku, dia selalu yang
pertama menemukanku, memanggil namaku. Namun tak pernah bermurah hati untuk
memberitahukan namanya. Saat itu dia menemukanku di stasiun kereta api, stasiun
kereta yang sangat kuno, stasiun kereta yang lama ditinggalkan. Hanya kami
berdua, berdiri dalam jarak puluhan meter, tapi kami bisa mengenali wujud kami.
Meski aku tak tahu namanya, aku tahu dia adalah seseorang.. seseorang yang
pernah kutahu, namun kini tak kukenal. Hanya itu yang kuingat dari mimpi
pertamaku, setelah mimpi ini mimpi-mimpi lain akan datang dan pergi dalam
ingatanku. Terkadang aku akan termenung saat ingatan akan mimpi itu terlintas
lagi, namun aku ragu bila itu benar-benar adalah mimpiku. Tak ada satu orang
pun yang bisa mengingat mimpinya..
“Mimpi yang sama lagi?” tanya ayahku yang muncul di balik
pintu. Dia sedang berkacak pinggang melihatku masih di atas ranjang termenung
dengan penampilan berantakan.
Ayahku selalu menuntut penampilan terbaik dariku, aku tak
pernah mengecewakannya sebelumnya. Tidak di depan publik, hanya di dalam rumah
ini lah kami bisa seperti ini, bersikap seolah kami memiliki hubungan ayah-anak
yang akrab, kenyataannya dia tidak perduli bila aku anaknya atau bukan, dia
memiliki keluarga lain yang lebih diperdulikannya.
Setelah ibuku meninggal karena sakit, ayah menikah lagi dan
memiliki dua orang anak lain bersama istri barunya. Kami memang tidak memiliki
hubungan yang harmonis, namun aku tetap berusaha menghormati ayah dan ibu
tiriku dan anak-anak mereka. Hanya ayah yang tahu mengenai mimpiku, dia tidak
pernah berkomentar lebih dari pertanyaan yang baru saja diungkapkannya.
Tanpa memberikan kepuasan akan jawaban yang dicarinya, aku
berjalan ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Ayah bisa menunggu di
ruang tamu sebelum kemudian kami akan berangkat ke kantor. Di muka publik dan
rekan bisnis, dia adalah boss besar, sedangkan aku hanyalah boss kecil.
Ayahku masih sehat bugar, dalam usianya yang ke lima puluh
tahun, dia masih aktif. Ya, dia memilikiku saat usianya dua puluh dua tahun. Percintaan
remaja yang menggebu-gebu dan disesalinya karena harus menikah di usia yang
sangat muda, namun demikian sepuluh tahun hidup bersama ibuku dilewatinya
dengan bahagia, hanya setelah kematian ibu ayah mencari pengganti yang kini
tinggal bersama mereka di rumah yang berbeda dari yang kutinggali sekarang.
Rumah yang kutinggali ini adalah
rumah warisan kakekku dari pihak ibu, rumah tua bergaya Victorian yang luas dan
megah. Kakekku adalah seorang bangsawan namun garis keturunannya terhenti di
tangan ibuku, keturunan wanita tidak bisa meneruskan nama keluarga. Ayahku
menolak untuk masuk ke dalam keluarga ibu, harga diri Scandinavia dalam darah
ayahku terlalu tinggi. Dia lebih senang menjadi orang biasa yang tidak terikat
dengan protokol dan aturan-aturan yang kuno dan ketat, well.. aku tidak bisa
menyalahkan ayah. Karena aku juga tidak suka dikekang oleh aturan..
Volcano Resolves - Chapter 1
Volcano Resolves - Chapter 1
kok di buat blog baru mba shin??
ReplyDeletekirain cm gambar doank..
btw jgn2 ini kisah reinkarnasi si piter? O.o
ya, soalnya belum ready masuk myown.. hihihihi... yup. rencananya sih geto.. lol. 1rb kisah cinta tragis Piter & Eliza. keren kan?? wkwkkwkww.. :kabur:
Deleteni blog khusus yg tragis2 yo mbk???
ReplyDeletendak juga sist, ini khusus buat Piter n Eliza aja n kisah2 reinkarnasi mereka selama 1000 kali itu :kl pas dapet ide pasti aku bikin disini jg selain di myown: ihihihihih
Delete1x reinkarnasi 1bln ajah... 1000 reinkarnasi 1000bln. 84 tahun... Keburu metong gueh... #gubragh...
DeleteHahaha....kl gitu ceritanya, emang butuh blog sendiri...
wkkwkw ya kan reinkarnasimu yg berikutnya yg ngelanjutin wkwkkwkwkkw
DeleteWuahhh.... Bener banged, author nya aja ampe bereinkarnasi..
Deletehahahahaa
Deletemba shin.... Jgn smp ne sad ending yah.. Awas!#pinjem piso Lucas :D
ReplyDeleteWah.. Seru.. Seru.. Piotr? Gmn ngucapin'y mba shin??
Cwe yg d mimpi pst Liza *.*
D tnggu next chap.. As always thanks a lot mba shin mwuaaaaaah :*
hahaha yg VR happy ending kok sila, gak ada perpisahan atau kematian, kan karma mereka berakhir di kisah ke 1000. ini yg ke 1001 ihihihih sip sip thanks so mat udah ngikutin piter kemana2 jg ya :D
DeletePiotr dibaca Pyoter
Naaahh ini dy d sni critanya, xixixixi
ReplyDeletewkkwkwkwkkw ririn...
Deleteomigot seribu kisah my piter,aq kngen piter.mksh mba shin :*
ReplyDeletehahahahah ayo ren.. cari wajah yg cocok untuk Piter n Pyoter.. mereka berbeda tubuh lho.. jadi kamu musti nyari 1001 wajah untuk Piter lol.. :kapok:
Deletewow,,,makin banyak blog yg kudu dsave,,
ReplyDeleteWhoaaaaaaaaa,,,
Ccyiiiiin,,,ni ntar teteup dpost dsini atw mw dpindahin ke myown??
kyknya disini cin, soalnya aku rencana bikin 1001 kisahnya disini :D tp ndak tau jg ya.. encahlah.. lol
Delete1001 kisah???
DeleteKayak kisah Aladin donk?? *eh Aladin bukan y??
Aaiissh,,lupa aq,,hehehheheehe
hahahah alibaba kali cin.. kwkwkw
Deletewalopun waktu VE, saya ga terlalu ngikutin, tapi saya tau itu sad ending.
ReplyDeleteuntuk yg ini, saya mohon dengan sangat sama mba shin, cerita ini dibikin happy ending.
mudah2an di post di myown.
thanks mba shin :*
oiya. ini happy ending kok sist :D
Deletesip sip nanti dipikirkan lagi utk posting di myown :D makasi ya sista udah mampir kesini :hug:
Mba risma : VE udah kelar, baca nya bisa ga pake penasaran. Pake tisu aja yg banyak.. Saran saya, baca deh. Tjap djempoel punya tuh...
DeleteMba shin : kl ga di posting di myown, paling ga di sana kasi link nya yaa... Myown udah ta delete dr bookmark, bahaya kl anak ku, noel2 link nya, pas kebuka, ada gambar, yg goyang2 pula... Aisshhh....
oiya, pasti dikasi direct link untuk mampir kesini.
Deletehahaha baca myown didelete dr bookmark entah musti seneng apa sedih nih ndak tahu. lol
Seneng aja jeung... Soalnya tanpa bookmark, myown cepet ketemu nya. Ipad nya bisa ngelacak, mana yg sering di akses
Deletehahaha gitu ya?? ic ic
DeleteAkhirnya yang ditunggu2 muncul juga
ReplyDeleteMba Shin qu kan sabar menunggu cerita selanjutnya ciiiiiii....
Tq Muaaaaaaaah
siapp.. sama2 sista :D
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletebanyak bngt mbak shin blogx, aku 1 blog aja loem buat kwkwkwk lg sbk berat... Asyk yg ini happy ending *peluk mbak shin* :D
ReplyDeleteoh blogku emang banyak kok. 1,2,3,4,5,6 total semuanya ihiihihih...
Deleteyup, happy ending hehe :hug:
Wooowwww,blog beda yaw???
ReplyDeleteyoi :D
Deleteyei yei yei
ReplyDeletePiter muncul lagi, dengan kisah baru meheheh
ditunggu pake banget mb shin ;3
siap!! makasi sista :D
Deletenama piter dikehidupan sekarang siapa ya?.. aduh, kepo banget nih aku.. hmmm,gak sabar dengan lanjutannya.. saat piter bertemu dengan sosok yang selalu hadir dimimpinya.. ^_^
ReplyDeletewkkwkwkw :aih..: namanya si piter biar gak jauh2 banget skrg jd nya E.P.P.R :D panjang kan? lol
DeleteE. P. V. R maksudnya :D
Deleteeh, apaan EPVR mbak..?
Deleteaduh, bikin tambah penasaran aja..
ada adja.. :D
DeleteHe.he.he bener udah ilang tu kode & bener ni happy ending khan sist jd ga perlu tisu sapu tangan aja he.he
ReplyDeleteyak anda betyul dua2nya iheiheieie
DeleteAkhirnya yang ditunggu2 muncul juga
ReplyDeleteMba Shin qu kan sabar menunggu cerita selanjutnya ciiiiiii....
Tq Muaaaaaaaah
sama2 sista :D
Deleteblog baru nih cerita nya mbak shin......???? hehehehehehe.....
ReplyDeleteboleh juga nih...
blog ini diposting setiap hari mbak or......??????
ditunggu mbak shin lanjutannya.
wkkwkwkwk setiap hari?? ya ya... setiap hari kl pas mood lol sip sip makasi sista :D
DeleteHALOOOOO MBAK SHIN.... tante kali ya*PLAKKKK
ReplyDeletekenalin aq new reader dsini, hehe
akhirnya bisa komen juga, rasanya tuh kayak lagi tiduran dikelilingi cowok ganteng*OtakGakBener
aku sukaaaaaaaaaa bangt sama story2 disini, selalu meledak2 hatiku tiap nemuin postingan baru.
aku harap bisa diterima dengan baik disini*masangmukapolos
ahhaa selamat datang sista.. pst diterima kok dengan senang hati. selama kita saling hormat menghormati, niscaya orang lain akan menghormati kita juga. mdh2an cara pikir kita sama ya. :) heheh
Deletejngn kapok2 baca cerita2 karyaku ya, baik yg disini maupun disana -dimana-mana- ihiiiihih... :shakehand: eh eh aku masih muda lho.. enak aja tante2..
hehe . . Okesip mbabro
Deleteditunggu loh next chap VR, smga disini mrka bsa brsatu n happy ending
oh iya salamin ya sma Piter, blg aja dari Last Love nya
hehehe
hahhaa salamin aja sendiri, ntr malem dia bilang mau mampir ke kamarmu katanya. dia kan skrg datang gk dijemput pulang gk diantar. wkwkkwkw :peace:
Deletewawawah,, ini cerita reinkarnasi yg ke 1001,,, berarti kehidupan udah modern banget yach,,, hahaha...
ReplyDeleteDitunggu crtnya mbak,,,, ok,,semangat.└(^o^)┘└(^o^)┘└(^o^)┘└(^o^)┘
hahahhahaa yoi bentul sekali. sip sip tengkyu sista :D
DeletePiteeer Volcano aku merindukanmu *peluk erat kecup basah*.
ReplyDeleteMbak Shin,ini gak tragis kan ceritanya?Gak kuat harus move on lg dari kisah Piter kalo endingnya tragis. :|
hahah ndak kok, sweet eternal ending seperti judul cover blog ini ahahahha...
Deletejreng...jreeenggg... ekeee munul di siniiii!!!!
ReplyDeletebang piteeeerrrrr ich kommmeeeeee.....
eh ada jeng rike... mwah.. untung belum ada yg bisa diobrak-abrik disini ahahhahahahahha
DeleteGubbbrrraaakkkk 1000 crita reinkarnasi.... Mpe kpn neh slsnya wkwkwkwkw
ReplyDeletesampe reinkarnasi ku yg ke seribu aihaiahiaa
DeleteKomentar komentar
ReplyDeletemana mana
DeleteBaru nyadar kalo ada lanjutan VE.... ayo bleh di hajarrrr.... hahaha...
ReplyDelete